Search for:
  • Home/
  • Berita Utama/
  • Sekolah dan Madrasah Mitra PINTAR Tanoto Foundation Unjuk Karya Praktik Baik

Sekolah dan Madrasah Mitra PINTAR Tanoto Foundation Unjuk Karya Praktik Baik

Wonogiri – Sekolah dan madrasah mitra PINTAR Tanoto Foundation kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Wonogiri melakukan unjuk karya praktik baik hasil – hasil pelatihan dan pendampingan selama satu tahun. Kegiatan sehari di Pendopo Kabupaten Wonogiri ini diikuti oleh 29 sekolah dan madrasah menunjukkan berbagai hasil karya inovasi pembelajaran aktif, penerapan manajemen berbasis sekolah, peran serta masyarakat, maupun program budaya baca yang telah mereka implementasikan sebelumnya.

Pada kegiatan ini, sekolah, madrasah, dan LPTK mitra memamerkan berbagai kreativitas guru, siswa, dosen, dan mahasiswa calon guru sebagai hasil dari pembelajaran sehari-hari. Mereka menunjukkan kreativitas hasil pelatihan dan pendampingan yang telah mereka lakukan bersama program PINTAR sejak Juli 2018.

Sekretaris Daerah Kabupaten Wonogiri Drs Suharno, M.Pd melakukan percobaan penjernihan air dengan siswa SDN 2 Pokohkidul

Koordinator Program PINTAR Tanoto Foundation Jawa Tengah Dr. Nurkolis, MM menyampaikan bahwa kegiatan Unjuk Karya dan Pameran Praktik Baik dilakukan dalam rangkaian satu siklus satu tahun pelatihan. “Kita awali pelatihan kepada fasilitator di tingkat nasional, kemudian provinsi, dan kemudian melatih guru di sekolah dan madrasah mitra di tingkat kabupaten. Selanjutnya kita dampingi implementasinya sekitar 3 bulan dalam 8 kali pertemuan per sekolah/madrasah. Selain itu kita kuatkan mereka dalam forum KKG dan MGMP. Terakhir kita dampingi sekolah-sekolah untuk memamerkan hasil dari pendampingan saat untuk karya,” ungkap Nurkolis.

Kegiatan diikuti oleh 29 sekolah dan madrasah mitra, 1 mitra LPTK UNS, dan Perpustakaan daerah. Setiap sekolah madrasah menunjukkan keunggulan mereka dengan demo-demo pembelajaran siswa di setiap stand. Mulai dari hasil pembelajaran aktif sampai dengan dokumen-dokumen kerjasama dengan berbagai pihak untuk peningkatan proses pembelajaran dan budaya baca.

Sekolah-madrasah yang berpartiisipasi dalam stand yaitu SMPN 5 Wonogiri, SMPN 6 Wonogiri, SMPN 1 Pracimantoro, SMPN 2 Pracimantoro, SMPN 3 Pracimantoro, MTs Sudirman, SMPN 7 Wonogiri, MTSN 1 Wonogiri, MI Muhammadiyah Kranding, MI Muhammadiyah Sedayu, SDN 1 Joho, SDN 2 Joho, SDN 1 Gedong, SDN 2 Gedong, SDN 1 Digal, SDN 3 Digal, SDN 1 Petirsari, SDN 2 Petirsari, SDN 1 Wonoboyo, SDN 2 Wonoboyo, SDN 1 Pokoh Kidul, SDN 2 Purworejo, SDN 1 Bulusulur, SDN 2 Bulusulur, SDN 4 Wonoboyo, SDN 2 Pokoh Kidul, SDN 3 Pokoh Kidul, SDN 1 Purworejo, MI Asmaul Husna,

Sekda berinteraksi dengan siswa di stand

 

Bupati Wonogiri yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Wonogiri Drs Suharno, M.Pd menyampaikan apresiasi atas capaian praktik baik dari dampingan PINTAR. Karenanya Bupati melalui Sekda berpesan untuk melakukan penyebaran praktik baik ini ke wilayah yang lain. “Fasilitator daerah agar kedepannya dapat menjadi penggerak dalam penyebarluasan praktik baik program PINTAR kepada 288 sekolah dasar, 148 SMP di 25 kecamatan,” pesan bupati.

Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Subdit Kurikulum dan Evaluasi, Kementerian Agama Republik Indonesia, Dr. H. Ahmad Hidayatullah, M.Pd. Saat sambutan Kasubdit memberikan apresiasi kepada sekolah yang telah bermitra dengan PINTAR Tanoto Foundation. Dengan pendekatan MIKIR dia yakin bahwa siswa akan mampu untuk bersaing pada era industry 4.0.

Ahmad Hidayatullah berinteraksi dengan siswa MTsN 1 Wonogiri menguji kandungan makanan khas Wonogiri, Tiwul dan Bakso

 

“Saya tadi melihat bahwa anak-anak sudah benar-benar mempraktikkan pembelajaran higher order thingking and skills (HOTS) atau kemampuan berpikir tingkat tinggi. Jadi sangat tepat apa yang dikerjakan oleh Tanoto Foundation saat ini. Memang kemampuan ini yang harus dikembangkan untuk menghadapi tantangan masa depan,” jelas Ahmad Hidayatullah.

Setiap sekolah memiliki produk yang berbeda. Produk-produk ini dihasilkan dari penerapan unsur-unsur pembelajaran aktif Program PINTAR yaitu Mengalami, Interaksi, Komunikasi dan Refleksi, atau sering disingkat dengan istilah MIKiR.

Sekda berinteraksi dengan siswa SDN Pokohkidul 2 tentang penyaringan air yang paling efisien

“Misalkan saja dari SDN 2 Pokohkidul, mereka mendemonstrasikan tentang penjernihan air sederhana. Mereka menjawab pertanyaan, bagaimanakah cara terbaik agar air kotor bisa di jernihkan menggunakan bahan sederhana di sekitar lingkungan mereka. Siswa belajar tentang bagaimana memanfatkan bahan-bahan di lingkungan mereka untuk menyelesaikan berbagai masalah di sekitar mereka,” jelas Dr Nurkolis, MM.

Selain itu, siswa dari MTsN 1 Wonogiri juga melakukan percobaan sederhana tentang uji kandungan makanan khas Wonogiri yaitu Nasi Tiwul. Nasi tiwul ini mereka uji, sampai mengetahui kandungan bahan yang ada dalam makanan tersebut. Hasil pembelajaran ini juga mereka teruskan untuk mempromosikan masakan khas dengan menggunakan poster.

Puluhan hasil karya siswa lainnya menghiasi stand-stand pameran. Mereka juga menampilkan beragam bentuk-bentuk program penguatan manajemen berbasis sekolah, budaya baca dan peran serta masyarakat dalam mendukung program peningkatan mutu sekolah, mulai dari dukungan untuk penyediaan kebutuhan pembelajaran aktif, menjadi narasumber dalam pembelajaran, atau bantuan buku-buku bacaan untuk mendukung program pembiasaan membaca setiap hari.

Kegiatan juga dihadiri oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Dr. Mardiyana, M.Si, Baperlitbang, dan undangan dari Provinsi Jawa Tengah serta undangan dari Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri.

Ahmad Hidayatullah menandatangani poster gerakan mencintai produk-produk khas Wonogiri

 

Walaupun belum genap setahun berjalan, pada tahun 2019 Semua sekolah SMP Negeri di Wongiri telah mendiseminasikan pelatihan Program PINTAR. Diseminasi ini perlu dilakukan untuk menyebarluaskan praktik-praktik baik ke semua sekolah di Wonogiri dan dapat mempercepat tercapainya peningkatan akses pendidikan dasar di Kabupaten Wonogiri

Tanoto Foundation sebuah organisasi filantropi independen yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto atas dasar keyakinan bahwa setiap individu harus mempunyai kesempatan untuk mewujudkan potensinya secara penuh. Kami percaya bahwa pendidikan berkualitas bisa mempercepat kesetaraan peluang. Kami memanfaatkan kekuatan transformatif pendidikan untuk membantu masyarakat agar bisa mewujudkan potensi dan memperbaiki taraf hidupnya.

Leave A Comment

All fields marked with an asterisk (*) are required