Pemkab Wonogiri melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang (BAPPEDA) Kabupaten Wonogiri menggelar Workshop Finalisasi Penyusunan Anggaran Responsif Gender ( ARG ) Tahun anggaran 2018.

Guna mewujudkan keberhasilan responsif gender ini, Bappeda dan Litbang telah mengedarkan surat kepada seluruh Camat se-Kabupaten Wonogiri untuk melibatkan perempuan, anak dan kaum marginal dalam kegiatan Musrenbang di tiap-tiap kecamatan,”Kalau bisa hingga ke tingkat Desa/Kelurahan

Acara yang digelar dalam rangka Percepatan Implementasi Anggaran Responsif Gender tahun 2017 serta finalisasi untuk tahun 2018 ini dipimpin oleh Kasubid Pemerintahan Bappeda Dan Litbang, Teguh Santoso, S.Sos.

Salah satu langkah awal dalam penyusunan ARG adalah adanya data pilah, ”Ini yang harus segera diperbaiki, karena selama ini masih banyak data yang tidak konsisten, hal ini akan menimbulkan permasalahan pada saat penyusunan RPJMD, oleh karena itu konsistensi data ini harus segera dipersiapkan,” tegasnya.

Masih banyak SKPD yang salah dalam memahami Penganggaran Responsif Gender ini, ARG bukanlah anggaran yang terpisah untuk laki-laki dan perempuan, juga bukan anggaran khusus untuk perempuan dan tidak harus selalu merubah alokasi anggaran yang sudah disediakan, cuma perlu mengevaluasi apakah sudah tepat sasaran dengan tidak memihak salah satu jenis kelamin

Indra Kertati, M.Si Dosen Untag Semarang, sekaligus Direktur Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Sumberdaya Pembangunan (LPPSP )menjelaskan bahwa Perencanaan Responsif Gender adalah merupakan perencanaan untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender yang dilakukan melalui pengintegrasian perbedaan pengalaman, aspirasi, kebutuhan, potensi dan penyelesaian permasalahan perempuan dan laki – laki dalam proses penyusunan kebijakan dan program pembangunan daerah.

Acara ini digelar di ruang Udan Mas Bappeda dan Litbang Kabupaten Wonogiri, di hadiri oleh seluruh OPD di Kabupaten Wonogiri.(humas)