Shalat Iedul Adha 1438 H / 2017 M di Pantai Sembukan Paranggupito
Melihat sejenak catatan cerita sejarah mengenai Pantai Sembukan. Sejarah Pantai Sembukan menjadi tempat ritual ini tidak bisa dilepaskan dari cerita perjuangan Raden Mas Said Sang Pendiri Praja Mangkunegaran di Surakarta. Salah satu tempat yang dijadikan ritual adalah Gunung Buthak yang berada di Pantai Sembukan.
KGPAA Mangkunegara VII yang merupakan penerus Raden Mas Said mengikuti jejak dengan mengunjungi Pantai Sembukan setiap awal Bulan Sura dan menggelar upacara ritual memohon petunjuk Tuhan Yang Esa. Sambutan masyarakat di Paranggupito begitu luar biasa, karena sangat ingin melihat pembesar kerajaan Mangkunegaran berkunjung di Pantai Sembukan.
Tradisi ini kemudian dikenal dengan Tetedhakan yang kemudian hari menjadi agenda ritual Labuhan Ageng Pantai Sembukan.
Kepercayaan UNESCO memasukkan pantai sembukan sebagai salah satu geosite geopark gunung Sewu harus kita tindak lanjuti, waktu 3 tahun yang diberikan sejak ditetapkan tahun 2015 kemarin untuk berbenah dan bersolek harus kita wujudkan.
Dulu hampir semua kegiatan tingkat desa atau kecamatan dilaksanakan dan difokuskan berlokasi di ibukota kecamatan atau desa, hanya labuhan Ageng saja yang dilaksanakan di pantai sembukan, sekarang hampir semua kegiatan yang melibatkan masa banyak dialihkan ke sembukan dan pantai – pantai yang lain.
Dengan harapan masyarakat sekitar merasa memiliki kekayaan alam yang ada dan tidak ada perasaan takut dengan pantai.
Kalo kita hidup disekitar pantai kenapa kita harus takut. Karena masih banyak masyarakat menganggap bahwa pantai adalah sesuatu yang menakutkan, apalagi pantai sembukan yang memang secara fisik memang sudah sangat terkenal sebagai tempat wisata spiritual dan disakralkan.
Di puncak gunung putri telah dibangun sebuah masjid. Masjid tersebut sudah beberapa kali digunakan untuk sholat Jumat, dan saat ini dibawah masjid tepatnya di pantai sembukan digunakan untuk sholat ied dan tempat pemotongan hewan kurban.
Geliat masyarakat mulai bergerak untuk memajukan sektor wisata berbasis desa atau masyarakat. Dengan sesanti guyub rukun tumuju kuncaraning wisata Paranggupito, sesarengan mbangun Wonogiri.
#explore_paranggupito